Kata yang Sering Diedit Penyunting
Tiap kali naskah masuk ke meja redaksi tentu harus melalui tahap koreksi atau perbaikan-perbaikan yang lain sebelum diterbitkan. Hal yang perlu mendapat perhatian khusus adalah perihal ejaan ataupun kosakata di dalam naskah. Kata mana saja yang sekiranya perlu diedit atau belum sesuai dengan kaidah menulis yang baik dan benar (sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia ataupun Ejaan Bahasa Indoensia).
Berikut ini adalah kata-kata yang sering kali diedit oleh penyunting, di antaranya:
Aktifitas ⇨ Aktivitas
Antri ⇨ Antre
Apotik ⇨ Apotek
Birahi ⇨ Berahi
Bus (kendaraan/angkutan umum) ⇨ Bis (kotak surat, sekali lagi, pipa dari besi, dan arti lainnya)
Coklat ⇨ Cokelat
Dimana ⇨ Di mana
Fikir ⇨ Pikir
Hakekat ⇨ Hakikat
Hentak ⇨ Entak
Hembus ⇨ Embus
Himbau ⇨ Imbau
Hingar-bingar ⇨ Ingar-bingar
Ijin ⇨ Izin
Jadual ⇨ Jadwal
Jaman ⇨ Zaman
Jasat ⇨ Jasad
Kaos (keadaan kacau) ⇨ Kaus (kasut, setiwel)
Kemana ⇨ Ke mana
Kesini ⇨ Ke sini
Kreatifitas ⇨ Kreativitas
Mie ⇨ Mi
Nampak ⇨ Tampak
Perduli ⇨ Peduli
Pinalti ⇨ Penalti
Praktek ⇨ Praktik
Resiko ⇨ Risiko
Saos ⇨ Saus
Sekedar ⇨ Sekadar
Silahkan ⇨ Silakan
Sumringah ⇨ Semringah
Supir ⇨ Sopir
Tekat (bordir, sulaman, sujian) ⇨ Tekad (kemauan)
Telefon ⇨ Telepon
Terlanjur ⇨ Telanjur
Terong ⇨ Terung
Di antara sekian banyak kata tersebut tentu masih ada banyak lagi kata atau bahkan kalimat yang perlu diperbaiki. Hal itu dilakukan agar setelah sampai ke tangan pembaca, kekeliruan mendasar tersebut bisa diminimalkan atau bahkan tidak ada lagi. Selain mengganggu, kekeliruan mendasar tersebut juga berdampak pada selera saat membaca.